Sabtu, 22 Januari 2022

Minimalism

 Assalamualaikum..
Sudah lama gak nulis di blog ini ya, kadang ada niat tapi selalu tertunda realisasinya. Yah, alhamdulillah malem ini ditemani gerimis yang turun dengan syahdunya, pikiran dan tanganku tergerak untuk menulis di blog ini. Oke, entah ada yang baca atau enggak, aku ingin berbagi cerita tentang "minimalism". Btw, makasih yang udah mau nyempetin nengok blog ku yang mungkin gak menarik ini yaa, haha. Salam kenal juga bagi pembaca atau teman baru kalo kalian tak sengaja mampir ke blog ku.

Aku pikir, aku baru merasa tertarik untuk "menekuni" minimalism ini pada saat masa pandemi. Keseharianku yang biasa bekerja di kantor, jalan-jalan sama teman, dan kegiatan lain di luar, berubah menjadi full time di kamar kosan aja. Awal-awal "mengurung diri" di kamar rasanya memang menyenangkan karena bisa banyak istirahat di kamar aja, tetapi setelah berbulan-bulan, setahun dan sekarang udah dua tahun masih belum selesai juga pandemi Covid-19 ini, rasanya membosankan. Yah, gak bisa dibilang membosankan terus menerus sih tapi ya fluktuatif tergantung intensitas kegiatan yang kita lakuin. Kalo sibuk kerjaan atau tugas kuliah, ya got no time to be bored. Intinya ruang geraknya terbatas dan terasa "kesepian" itu yang kadang membuat bosan dan rasanya "lelah". Mungkin kalo dari pendapat kalian ada yang berbeda ya, terkait keseharian waktu pandemi ini. Nah, karena lebih banyak menghabiskan waktu di kamar aja, aku menjadi lebih sering dan lebih dekat mengamati apapun yang ada di kamar, dari barang-barangku ada apa saja, penataan barang, warna barang, dan lain-lain, random yak. Aku tuh sebenarnya bukan tipe yang gila belanja, tapi mungkin tipe yang kalo belanja gak mikirin bakal menumpuk di kamar atau lemari. Apalagi kalo terkait baju, aku emang dari kecil sering dapat lungsuran baju dari kakak atau saudara dan aku merasa seneng-seneng aja, jadi setiap ada baju ya numpuk aja gitu di rumah, enggak dilungsurin lagi, kemana gitu, akupun juga anak terakhir. Aku merasa waktu aku masih kecil inisiatifku untuk recycling barang masih kurang.  Apalagi mengenal gaya hidup minimalis.

Balik lagi ke kamarku. Jadi setelah berbulan-bulan kebanyakan di kosan aja nih, aku mulai menata barang-barang di kamarku, dari buku, baju, tas, sandal/ sepatu, dan lain-lain. Aku juga sempat beli rak lagi untuk ngerapiin barang, tapi pada akhirnya gak lama, aku pengen "pensiunin" aja itu rak. Nah ini nih kurang pemikiran matang kalo beli barang. 😀 Lalu, singkat cerita, aku lihat tuh status temenku yang bagiin suatu info tentang donasi barang. Langsung aku tertarik dan alhamdulillah temenku itu juga pengen nyumbangin barangnya ke donasi barang itu. Aku langsung sortirin semuaaa barang yang memenuhi kamarku. Barang-barang yang udah gak aku pake, sandal yang jarang/ udah lama aku pake, buku/ novel yang udah selesai baca/ gak menarik lagi, baju yang jarang dipake/ udah bosen/ jumlahnya dobel-dobel aku tarik dari lemariku, aku sortir semua. Aku juga beli kardus besar untuk menampung barang-barang sortiran ku ini. Pokoknya aku hanya ingin lega aja punya sesedikit barang, sehingga gak susah untuk merawat barang yang seperlunya punya. Selain itu, aku bisa maksimalin make barang yang memang sesuai kebutuhanku, bukan hanya keinginanku (ok catet yul). Aku merasa untuk memilih gaya hidup minimalism ini pilihan yang tepat sih. Agak menyesal juga baru menjalani dan menekuni sekarang, tapi bukan berarti sudah benar-benar minimalism loh ya, aku baru mulai awal-awal juga kok. Dengan menjalani gaya hidup minimalism ini, rasanya pikiranku juga jadi lebih lega, serasa lebih longgar untuk memikirkan hal satu ke hal lainnya. Mungkin terangsang karena kamarku lebih longgar, enggak banyak barang di sana sini. Yah, alhamdulillah. Aku harap sih bisa konsisten dan untuk urusan belanja jadi lebih selektif lagi.

Oke. mungkin cukup singkat gini dulu ya ceritaku malam ini, sesuai judulnya minimalism, jadi ya gak panjang lebar. Apalagi waktunya sekarang udah lewat tengah malem banget. Aku harus mengistirahatkan jiwa dan ragaku sebentar. 😄 Alright, thank you for reading. Hope you enjoy it.

Wassalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't Look Back in Anger